Tips Belajar Desain Secara Otodidak
Belajar
desain secara otodidak dapat menginspirasi Anda para pemula di bidang
desain sekaligus trik belajar desain cepat mudah untuk pemula. Hampir
semua skill yang saya miliki saat ini diperoleh secara otodidak.
Diantaranya saya peroleh dari internet, video tutorial, dan sebagian
lagi dari buku. Menurut saya pengalaman dalam belajar secara otodidak
ini sudah layak ditulis.
Sejak
dalam instruksional desain ada tiga hal; ilmu pengetahuan, seni dan
keterampilan maka dalam proses desain akan melibatkan ketiga hal
tersebut. Namun untuk belajar sendiri apa yang pertama kali perlu
dilakukan adalah merupakan suatu yang tidak pasti, ibarat desain adalah
kotak persegi bisa saja Anda mempelajarinya dari samping kiri atau
tengah atau bahkan dari ujung. Namun kesemuanya akan mengarahkan Anda
kepada apa yang disebut dengan desain. Mungkin, apa yang dihasilkan,
proses belajar, pola pikir, kemampuan, imajinasi dan lingkungan bisa
saja berbeda untuk menciptakan apa yang disebut dengan desain itu
sendiri. Kita punya tahapan kita masing-masing yang membuat kemampuan
desain kita berbeda meskipun kita memulainya secara bersamaan.
Perlu
saya tekankan disini bahwa desainer bukanlah mereka yang mampu atau
pintar menggunakan software desain saja. Desain tidak melulu mengenai
software yang bahkan menggambar pada buku gambar adalah mendesain. Ada
serangkaian daftar tips yang bisa dijadikan panduan untuk melakukan hal
tersebut. Panduan ini bukanlah panduan dasar yang merupakan suatu
keharusan, bisa saja berbeda dengan lainnya.
Kenali cara berpikir Anda
Lebih
tepatnya adalah kenali siapa diri Anda. Kita dalam mendesain selalu
bekerja dengan skala dominan adalah estetika. Estetika ini masuk dalam
seni yang diatur oleh otak kanan. Seperti yang saya sampaikan pada
artikel proses kreatif desain yang mengungkap cara kerja otak kiri dan
otak kanan dan begitu pula pada belajar desain instruksional yang
merupakan langkah pendekatan pendidikan program sarjana desain. Untuk
mengetahui apakah Anda pengguna dominan otak kiri atau otak kanan ada
juga tes untuk mengetahuinya. Dengan mengetahui bahwa Anda pengguna
dominan otak kiri atau kanan, nantinya Anda akan dapat melakukan sesutu
untuk menanggapi hasilnya. Seperti melatih otak kanan Anda, melakukan
sesuatu yang imaginatif dan berkreasi. Atau bahkan bisa menentukan
potensi Anda dalam bidang ini. Begitu pula Anda akan mengetahui cara
belajar Anda.
Belajar desain
secara otodidak sedikit banyak akan mengarah pada desain praktis
(belajar yang mengarah pada praktek) yang membuatnya susah atau perlu
waktu yang lama untuk memahami konsep desain. Cara belajar berbeda-beda,
setiap orang mempunyai cara belajar mereka masing-masing. Sebagian
orang mungkin lebih suka belajar teori kemudian menerapkannya. Sebagian
lain mungkin akan melewatkan teori dan langsung pada praktek. Sebagian
mungkin lebih mudah memahami dengan studi kasus atau observasi dari
proyek desain orang lain.
Kenali
juga media belajar yang cocok buat Anda. Apakah Anda lebih nyaman
belajar lewat lewat buku, tutorial tertulis, atau mungkin video
tutorial? Apakah Anda lebih nyaman dengan pembahasan yang detail atau
yang sifatnya teknis, langsung praktek? Untuk mengetahui cara belajar
ini membutuhkan eksperimen, mencoba-coba yang kemudian dievaluasi
hasilnya. Langkah ini mungkin membutuhkan waktu lama, tapi setelah ini
dikuasai, proses belajar Anda akan lebih mudah. Pada dasarnya dengan
mengenali diri kita sendiri kita akan mengetahui apa yang bisa dilakukan
untuk mengatasinya, Anda akan dapat bersikap.
Pelajari Prinsip dan Instruksional Desain
Tentu
saja Anda wajib tahu tentang prinsip desain, banyak diantara mereka
penggila desain tidak mengetahui hal ini namun seringkali menggunakannya
secara tidak sadar. Dengan mengetahui prinsip desain terlebih dulu akan
membantu Anda untuk membuat karya desain yang tidak hanya menarik namun
juga penuh manfaat dan mengedukasi. Banyak yang suka desain (mereka
yang berkata asalkan dilihat menarik dan wah, ya sudah) akan kehilangan
makna desain mereka, mereka tidak bisa menjabarkan maksud yang mendalam
atas apa yang mereka buat biasanya akan susah berkomunikasi dengan
klien.
Sebagai
contoh riil adalah jika Anda tahu perasaan senang dapat diperoleh
dengan menggunakan warna kuning (psikologi warna), tentunya untuk
menggambarkan kesenangan Anda tidak mewarnai proyek desain Anda dengan
warna ungu yang berkesan sedih. Atau juga dalam komunikasi visual Anda
bisa mengetahui penggunaan ruang kosong dan nirmana sebagai acuan
pembuatan karya desain yang baik dan benar (padahal dalam seni desain
tidak ada baik dan benar, namun pendekatan ini masih saja perlu).
Hampir
dalam setiap level pembelajaran masih ada dasar-dasar atau
pendekatan-pendekatan yang dapat dijadikan acuan untuk melakukannya
dengan tepat. Bahkan dibidang seni murni sekalipun masih ada
dasar-dasarnya. Mungkin bagi yang berbakat dibidang seni desain tidak
terlalu membutuhkan ini, bagaimanapun seni desain tetap ada pelajarannya
yang diakui didunia seni desain. Kita tidak bisa mencampakkannya begitu
saja sementara orang lain belajar tentang hal tersebut, minimal sekedar
tahu, Anda tidak harus mempelajarinya secara mengakar dan malah ribet.
Tentukan Bidang Desain
Menentukan
bidang desain akan banyak berpengaruh pada apa yang akan Anda pelajari
dan apa yang akan Anda hasilkan. Jika Anda menentukan dibidang logo yang
sudah itu saja, jangan beralih terlalu cepat sehingga Anda tidak matang
dibidangnya. Dunia desain sangatlah luas, Anda tidak bisa mempelajari
kesemuanya dan mahir di kesemua bidang. Dengan menentukan bidang desain
seperti halnya Anda akan mengetahui batasan-batasannya. Seperti
software, teknologi, alat desain, fasilitas, biaya, waktu, tenaga,bahasa
dan sebagainya.
Terkait
dengan bahasa; desain berupa tutorial, review, showcase dan lain
sebaginya banyak yang menggunakan bahasa inggris merkipun ada translator
seperti google translate namun hasilnya masih kurang memuaskan. Ada
baiknya Anda juga sedikit belajar bahasa Inggris.
Ada
berbagai macam bidang desain dengan syarat kemampuan dan kecakapan
desain tertentu yang hampir kesemuanya bisa menghasilkan uang. Namun
tidak bisa dipilah-pilah terlalu banyak, ya cuma gara-gara tidak mungkin
bisa ditulis disini karena saking banyaknya. Namun bisa saya tulis
secara umumnya.
- Advertising (desain grafis untuk periklanan)
- Software Design (desain untuk user interface software)
- Web Design (desain tampilan website)
- Movie Production (desain movie title, motion graphic)
- Animation (Design Animator, Character Design, Illustrator Design)
- Music Visualizer (Visual Jokey, Video Maker)
- Game Design (desain tampilan game, desain karakter, environment)
- Printing Industry (manajemen produksi, packaging)
- Editorial Design (layout koran, desain majalah)
- Book Design (desain buku)
- Information Design (desain peta, sign system)
- Interactive Design (desain aplikasi ATM, skenario interaksi user)
- Branding Company (logo, identitas, brand developer)
- Type Design (desain huruf, eksperimen tipografi) dll
Pelajari Software Desain yang sesuai
Belajar
software desain masuk dalam bidang keterampilan dan ilmu pengetahuan.
Pelajarilah software desain yang potensial dan sesuai dengan bidang
desain yang Anda inginkan. Akan sangat lucu jika Anda ingin belajar
desain digital sementara Anda tidak menguasai software desain yang
memang berbasis digital. Software merupakan alat desain sekunder, alat
utama desainer adalah otak mereka, bagaimanapun menguasai software
desain namun tidak ada proyek desain yang Anda hasilkan tanpa estetika
atau ide kreatif desain di dalamnya akan membuatnya terlihat ‘kering’
dan tidak mengkilat. Jadi teringat kata-kata teman ‘Good design always
made for good purpose’.
Dan
seringkali kemampuan software desain menjadi hambatan untuk
memvisualisasikan ide kreatif kita. Seperti halnya untuk membuat objek
tiga dimensi dalam illustrator namun Anda tidak tahu cara membuatnya,
hal ini akan bermasalah dan menjadi kendala yang cukup strategis.
Meskipun bisa kita cari jawabannya, namun tetap akan menghambat proses
seperti pada saat pengerjaan proyek desain kita (ingat! deadline).
Software
desain jumlahnya sangat banyak saya sarankan Anda perlu ketahui jenis,
nama dan kegunaannya. Sekedar tahu saja tidak menjadi masalah, karena
dengan mengetahuinya mungkin suatu saat nanti akan bermanfaat.
Belajarlah dari seorang ahli.
Belajar
secara otodidak berarti Anda memiliki sedikit bahkan tidak ada
kesempatan untuk bertanya. Usahakan Anda belajar dari orang-orang yang
terbaik dibidangnya yang bisa mengajarkan dengan mudah dan jelas,
mungkin tidak banyak orang yang bisa mengajari Anda tapi pasti ada.
Jangan
belajar dari pemula! Pengetahuannya yang terbatas mungkin malah
menyeret Anda ke teknik-teknik yang sebetulnya tidak praktis atau malah
tidak berguna. Lebih baik belajar langsung dari para ahli yang sudah
berpengalaman di bidangnya. Mencari seorang ahli tidak sesulit
kedengarannya. Di internet, mereka akan ada di situs-situs besar. Di
buku, mereka bisa ditemukan di penerbit-penerbit terkemuka. Mudah bukan?
Kurangi bertanya, gunakan Google!
Di
internet ada banyak orang yang baik hati yang menulis tutorial gratis,
artikel gratis, software gratis, buku gratis, dan banyak lagi. Itu
dilakukan karena memang mereka bisa dan mereka mau. Ini bukan berarti
bahwa Anda bisa begitu saja menyuruh mereka unu selalu menjawab atas apa
yang Anda tanyakan. Biasakan untuk selalu mencari solusi permasalahan
Anda sendiri. Dengan begitu Anda akan merasakan betul atas apa yang Anda
usahakan.
Jika
ada masalah ketika belajar, mulailah dengan mencari pertanyaannya di
Google. Mudah saja, tinggal tuliskan pertanyaannya. Database wordpress
rusak, tulis saja “restore database wordpress rusak”. Mau mengubah nomor
chapter di InDesign, tulis saja “changing chapter number in InDesign”.
Saya jamin Anda akan memperoleh banyak link dan alternatif jawaban dari
hampir setiap pertanyaan Anda.
Buat atau gabung komunitas
Komunitas
yang baik biasanya aktif, ada kegiatan, dan dinamis. Ada dua jenis
komunitas yaitu komunitas di internet dan satunya komunitas di dunia
nyata.
Pada
komunitas didunia maya ada sengkaian etika dan cara yang tersendiri.
Sebelum bertanya, pastikan Anda telah mencari di arsip lama. Menanyakan
pertanyaan yang sudah ada bisa jadi membuat Anda dianggap spammer.
Biasakan juga untuk ikut aktif berdiskusi di pertanyaan-pertanyaan.
Ingat bahwa tujuan forum adalah sharing, bukan untuk kita pribadi.
Pada
komunitas didunia nyata biasanya cukup terbatas, hal ini disebabkan
adanya pembatasan wilayah, pembatasan keikutsertaan (member), pembatasan
kepemilikan (ex: komunitas fotografi wajib punya kamera), dan
pembatasan usia. Namun hasil yang bisa diperoleh dari komunitas di dunia
nyata ini cukup signifikan, seperti memberi semangat kepada Anda untuk
terus melangkah maju dan sebagainya.
Kurangi pengalih perhatian
Perhatikan
apa saja faktor yang bisa mengganggu proses belajar Anda. Faktor ini
mungkin saja facebook, twitter, email, atau bahkan pacar dan orang-orang
di sekitar Anda. Jika Anda harus sendirian, silakan pindah ke kamar
tertutup, yang penting tidak ke kamar tidur.
Facebook,
twitter, koprol dan jejaring pertemanan lainnya memang bisa membuat
Anda tidak fokus namun itu semua hanyalah fasilitas atau sebuah alat.
Jika Anda benar-benar memahami apa yang Anda inginkan, cobalah untuk
selalu mencari teman desainer. Dengan cara demikian ada kemungkinan
menjadi bukan lagi pengalih perhatian.
Pengalih
perhatian bisa saja waktu dan kondisi Anda sendiri, dan kadang tidak
bisa dihindari seperti kewajiban mengurus anak Anda yang masih kecil,
segeralah untuk mengurangi beban tersebut. Bukan berarti Anda
menghindarinya tetapi kurangi semua beban dan pengalih perhatian
tersebut. Beranilah untuk berkata tidak pada hal-hal yang tidak
strategis atau krusial yang bisa menambah pengalih perhatian Anda.
Aturlah lingkungan Anda
Seperti
apa yang psikolog katakan bahwa lingkungan akan mempengaruhi pola pikir
dan kecenderungan Anda. Bila Anda ingin belajar desain akan sangat
memungkinkan Anda mempelajarinya dengan cepat dan mudah jika orang-orang
disekeling Anda adalah desainer. Carilah teman desainer yang ada
didunia nyata dan begitu pula dunia maya. Kemudian Percakapan Anda,
tingkah laku Anda dan cara pikir Anda sedikit-demi sedikit akan bergeser
menjadi seolah-olah Anda adalah desainer.
Mulai dengan garis besar baru menuju detail
Di
kelas, Anda belajar dengan panduan kurikulum. Materi belajar dimulai
dari tingkat awal dan berangsur-angsur makin tinggi. Ketika belajar
otodidak, kita mengatur sendiri apa yang akan dipelajari. Sebaiknya
mulailah dengan mempelajari garis besar untuk memahami peran setiap
materi.
Misalnya
Anda ingin belajar membuat brosur yang menarik. Secara garis besar,
biasanya desain dimulai dari membidik gamabr dengan kamera, mengeditnya
dengan photoshop, baru kemudian dikumpulkan beserta tulisan brief pada
CorelDraw atau Adobe InDesign. Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah
memahami seni dan prinsip dasar desain yang baik kemudian barulah Anda
menggunakan software semisal Photoshop dan coreldraw. Dengan memahami
alur ini, proses belajar akan lebih terarah dan tentunya menghemat
waktu.
Belajarlah
secara bertahap, sebenarnya itu yang ingin saya sampaikan. Pelajarilah
sedikit-demi sedikit dan jangan malu mengakui kemampuan Anda yang ada
sekarang. Ada baiknya Anda membuat blog atau sejenisnya untuk
menampilkan kemampuan Anda pada about. Mungkin pada awalnya tidak ada
kemampuan desain sama sekali, namun sedikit demi sedikit akan berganti.
Tulislah perubahan kemampuan secara berkala sehingga Anda mengetahui
secara jelas apa yang Anda punya.
Tentukan Tujuan Anda Sekarang
Sekali
lagi ini menjadi bahasan yang teramat penting untuk ditinggalkan dalam
tulisan ini. Seorang tanpa tujuan yang pasti akan selalu goyah pada
perjalannya sebelum apa yang dicarinya mulai kabur dan pergi menjauh.
Maksud utama dari point ini adalah jika Anda sudah mengetahui apa saja
pekerjaan yang ada dalam ruang lingkup desain, maka Anda sudah wajib
untuk memilih mana yang sesuai dan cocok untuk Anda. Dengan menentukan
jenis pekerjaan, bayaran yang ingin Anda capai, hasil desain yang ingin
Anda raih, status bisnis, status sosial, waktu Anda ingin mencapainya,
kemampuan yang mana Anda mau pelajari dan masih banyak lagi. Bukankah
belajar sudah seharusnya menghasilkan? dan akan lebih menarik jika kita
menyukainya sekaligus mendapatkan uang darinya bukan?
Tentukan
sekarang! Dan akan mengarahkan Anda pada sesuatu yang pasti dengan
ruang lingkup pasti, waktu yang pasti, hasil yang pasti, dan kemampuan
yang pasti. Jika tidak You are not into that. Hal ini akan memicu
adrenalin Anda untuk berbuat lebih dan lebih lagi. Tujuan Anda akan
mengarahkan Anda padanya. Setidaknya Anda berusaha untuk mencapainya.
Belajar
desain tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anda akan memerlukan
proses dan biarlah waktu menentukan kemampuan Anda. Anda akan diuji
dengan berbagai kesulitan ketika mempelajarinya. Tapi yakinlah dengan
tekad dan semangat Anda pasti bisa!.
Sumber : ADS
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar